Apa perbedaan antara tag dan kategori ?

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <b>Apa perbedaan antara tag dan kategori? - </b>Tag dan kategori membantu kami menyusun konten kami. Anda sering dapat menemukan ini dalam metadata visual di misalnya posting blog, atau dalam daftar tautan yang dapat diklik di sidebar situs web. Tag terkadang direpresentasikan sebagai tag cloud, meskipun sebagian besar situs web tidak menggunakan elemen itu akhir-akhir ini. Ada perbedaan yang jelas antara tag dan kategori, tetapi banyak pengguna mencampurnya. Sekarang dalam banyak kasus, itu tidak masalah bagi pengguna akhir. Tapi misalnya, di WordPress, ada beberapa manfaat menggunakan kategori untuk segmentasi dan tag tertentu untuk orang lain. Di sini, saya ingin menjelaskan perbedaan antara tag dan kategori.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://yoast.com/app/uploads/2018/04/seo_basics_difference_tags_categories_fi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="419" data-original-width="800" height="208" src="https://yoast.com/app/uploads/2018/04/seo_basics_difference_tags_categories_fi.jpg" width="400" /></a></div> <br /> <h3 style="text-align: left;"> Taksonomi WordPress</h3> WordPress menggunakan taksonomi untuk pengelompokan konten. Taksonomi default yang paling umum di WordPress adalah kategori dan tag, tetapi juga memungkinkan untuk membuat taksonomi khusus. Kami telah menulis tentang taksonomi khusus ini sebelumnya, jadi untuk informasi latar belakang, harap baca pos "Apa itu taksonomi khusus?"<br /> <br /> Taksonomi dapat didefinisikan sebagai "klasifikasi tertib" (Sumber: Merriam Webster). Ini menunjukkan beberapa hierarki atau struktur, yang sering masuk ke dalam kategori. Di WordPress, kategori dapat berupa orang tua atau anak dari satu sama lain. Seringkali, tag di WordPress tidak memiliki struktur itu dan sering digunakan secara acak. Jika Anda tidak mengontrol bagaimana Anda menambahkan tag ke posting, Anda mungkin akan berakhir dengan sejumlah besar tag di situs web Anda. Kelemahan dari ini adalah bahwa banyak tag digunakan hanya sekali, yang membuat halaman tag sama dengan posting di mana Anda menambahkan tag. Ini dapat membuat duplikat konten atau setidaknya konten tipis.<br /> <br /> <h3 style="text-align: left;"> Perbedaan antara tag dan kategori</h3>  Kembali ke pertanyaan awal kami: apa bedanya? Di dunia yang ideal, kami akan menggunakan kategori untuk mengelompokkan konten di situs web Anda menjadi - katakanlah - delapan hingga sepuluh segmen global. Di blog kami, segmen-segmen ini adalah untuk Analytics, SEO Konten, eCommerce, dan SEO Teknis. Dengan mempertahankan serangkaian kategori terbatas, Anda dapat menjaga situs web Anda, dan konten Anda tetap fokus. Sekarang, tentu saja, Anda dapat membedah konten lebih jauh, pergi ke pengelompokan yang lebih khusus. Untuk itu, Anda harus menggunakan tag.<br /> <br /> WordPress menggambarkan perbedaan persis seperti itu:<br /> <br /> <br /> <ul style="text-align: left;"> <li>Kategori diizinkan untuk pengelompokan topik posting yang luas.</li> <li>Tag digunakan untuk menjelaskan posting Anda secara lebih rinci.</li> </ul> <br /> <br /> Fakta bahwa kategori dapat bersifat hierarkis berarti ada sedikit lebih banyak struktur konten yang harus dibuat dengan kategori yang adil jika itu yang Anda cari. Anda dapat memiliki grup posting tentang pohon, dan memiliki kategori anak atau subkelompok tentang pohon elm. Masuk akal, bukan? Ini juga berarti bahwa Anda dapat memiliki URL seperti / kategori / pohon / elm, yang sudah menampilkan struktur itu di URL. Anda tidak dapat melakukan ini dengan tag. Tag dalam contoh ini dapat berupa "Boston." Ini tidak terkait dengan karakteristik pohon tetapi dapat menunjukkan di mana misalnya foto elm di pos tersebut berada.<br /> <br /> <h3 style="text-align: left;"> Diperlukan setidaknya satu kategori per posting</h3> Ada satu lagi perbedaan antara tag dan kategori di WordPress: Anda perlu menambahkan setidaknya satu kategori ke posting. Jika Anda lupa melakukannya, pos akan ditambahkan ke kategori default. Itu akan menjadi "Tidak Dikategorikan" kecuali Anda menetapkan kategori default di WordPress pada Pengaturan> Menulis:<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://yoast.com/app/uploads/2018/03/default-post-category.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="55" data-original-width="460" height="38" src="https://yoast.com/app/uploads/2018/03/default-post-category.png" width="320" /></a></div> <br /> Silakan lakukan, karena Anda akan memahami "Uncategorized" default tidak masuk akal bagi pembaca Anda. Sepertinya perawatannya buruk, bukan? Dengan tag, Anda tidak memiliki masalah ini, karena tag tidak wajib sama sekali. Anda bahkan dapat memutuskan untuk tidak menggunakan tag sampai Anda membutuhkannya dan bahkan kemudian mungkin menggunakan taksonomi kustom sebagai gantinya. Dalam hal ini, Anda akan memiliki segmentasi lapisan kedua tanpa batasan tag. Saya harap ini menjelaskan perbedaan antara tag dan kategori!<br /> <br /> <b>Di Terjemahkan menggunakan Google Translate dari Yoast</b></div>

Apa perbedaan antara tag dan kategori? - Tag dan kategori membantu kami menyusun konten kami. Anda sering dapat menemukan ini dalam metadat...