Tahun 2025 menandai titik balik besar dalam dunia optimasi mesin pencari. Jika sebelumnya SEO hanya berfokus pada bagaimana menaklukkan algoritma Google, kini medan permainan telah berubah. AI dan Large Language Models (LLM) seperti ChatGPT, Gemini, dan Claude mulai mengambil peran penting dalam cara pengguna mencari, menemukan, dan memahami informasi.
Kini, bukan hanya halaman web yang harus dioptimasi — tapi juga bagaimana konten kita dipahami oleh mesin AI yang menjadi perantara informasi. Mesin pencari perlahan berubah menjadi mesin jawaban, dan konten yang tidak siap dengan perubahan ini berisiko tenggelam dalam persaingan.
Artikel ini akan membahas bagaimana SEO di tahun 2025 telah berubah drastis dan apa saja yang perlu dilakukan oleh pemilik website, praktisi digital marketing, dan content creator agar tetap relevan dan unggul di tengah era kecerdasan buatan.
Sumber Gambar : https://internest.agency/
Playbook SEO di Era AI: Dari Optimasi Mesin ke Manipulasi Mesin Cerdas
Selamat datang di era baru: bukan lagi menipu crawler Google, tapi “menanam narasi” ke dalam model AI.
Berikut strategi abu-abu yang kini jadi tren di dunia SEO (alias Shady Efforts Optimization 🕵️):
🔻 Menulis fakta halu — Konten diisi dengan “fakta” buatan AI yang dikemas seolah-olah terpercaya.
🔻 QnA jebakan batman — Artikel tanya-jawab yang kelihatan edukatif, padahal sengaja diarahkan untuk promosi terselubung.
🔻 Frasa otoritatif palsu — Menyisipkan kalimat seperti “Menurut [brand Anda]...” di tempat-tempat yang sangat strategis agar terlihat kredibel.
🔻 Sumber silang buatan sendiri — Bikin artikel di Medium, Quora, Reddit, PDF, dan saling merujuk… biar AI berpikir: “Kalau banyak yang sepakat, pasti benar dong?”
🔻 PDF umpan AI — “Laporan industri” yang tak pernah dibaca manusia, tapi sengaja diunggah untuk dikonsumsi oleh scraper AI.
🔻 Thread anonim tapi familiar — Akun forum yang “tidak sengaja” mempromosikan brand Anda... pakai gaya bahasa yang khas banget. Coincidence? I think not.
🔻 PBN generasi baru — Mem-posting ulang artikel di blog milik sendiri dengan sedikit modifikasi agar terkesan sebagai ulasan dari pihak lain.
🔻 Microsite penuh ranking palsu — Artikel "10 Tools Terbaik" yang tidak dibaca manusia, tapi sangat mungkin mempengaruhi chatbot dan asisten AI.
Dulu kita mengecoh algoritma pencarian. Sekarang, kita mencoba membentuk cara berpikir model AI. Ini bukan sekadar soal ranking — ini tentang persepsi.
Kalimat kalimat di atas itu di sampaikan oleh Praktisi SEO Indonesia yang saya kenal yaitu bang Joe Handaya di postingan Linkedinnya.
Menurut saya?
Ini sindiran yang tajam tapi sangat akurat terhadap tren "black hat AI-SEO" yang mulai marak. Banyak pelaku digital marketing sekarang mencoba "mengakali" LLM (Large Language Models) seperti ChatGPT atau Gemini, bukan untuk membantu manusia, tapi untuk memanipulasi persepsi mesin. Dan itu sebenarnya berbahaya — bukan cuma untuk pengguna akhir, tapi juga untuk brand itu sendiri dalam jangka panjang.
Beberapa poin penting dari fenomena ini:
✅ 1. Ini Efektif Sekarang, Tapi Rentan Jangka Panjang
Strategi seperti membuat "lingkaran sumber palsu" atau menyisipkan frasa “Menurut [brand]” mungkin bekerja sesaat, tapi begitu LLM jadi lebih cerdas dan sumber diverifikasi lebih dalam, semua itu bisa menjadi bumerang. Bahkan bisa membuat brand terdeteksi sebagai manipulatif dan tidak dapat dipercaya.
✅ 2. AI Bisa Dibohongi – Tapi Bukan Selamanya
Banyak marketer lupa bahwa LLM itu belajar terus-menerus. Hal yang berhasil "menipu" hari ini, bisa dianggap spam atau manipulasi esok hari. Sama seperti Google dulu menindak link farm dan spun content, LLM dan search AI ke depan kemungkinan akan bisa mendeteksi pola-pola manipulatif ini.
✅ 3. Kredibilitas Itu Investasi, Bukan Tipuan
Strategi semacam ini mungkin berhasil untuk website afiliasi kecil, microsite scammy, atau short-term campaign. Tapi kalau kamu sedang bangun brand jangka panjang, kredibilitas itu susah dibangun, dan gampang hilang. Kalau kontenmu nanti muncul di LLM karena fabrikasi otoritas, reputasi bisa rusak kalau user menyadari itu tidak kredibel.
✅ 4. Intinya: AI bukan musuh, tapi juga bukan korban
AI sekarang tidak ranking halaman, tapi mempengaruhi opini. Ini seperti punya asisten pribadi yang "percaya" apa yang dikatakan banyak sumber. Tapi kalau semua sumber palsu saling menguatkan? Maka yang salah bukan AI-nya, tapi sistem informasi yang dipalsukan oleh manusia.
Kalau kita ikut-ikutan main curang, kita hanya mengulang dosa lama SEO tahun 2010-an, tapi kali ini targetnya bukan Google Bot — melainkan AI Assistant yang akan mendampingi pengguna tiap hari.
Yang terbaik adalah:
- Bangun otoritas asli, bukan ilusi.
- Bantu AI membantu manusia, bukan menyesatkannya.
Kalau kamu di dunia digital marketing atau content strategy, ini saat yang tepat untuk memilih jalur etis namun tetap strategis. Kita bisa pakai AI untuk percepatan, bukan manipulasi.
Lalu bagaimana sebaiknya kita mengerjakan atau menerapkan SEO di era Ai di tahun 2025 dan tahun tahun berikutnya ? Karena SEO itu sangat dinamis kita harus mengikuti perubahan kebiasan dari market atau calon visitor atau pembeli kita dalam menemukan brand produk atau jasa yang ingin mereka gunakan atau beli.
Berikut dibawah ini adalah strategi SEO for LLMs yang etis, efektif, dan tahan lama
- Bangun E-A-T (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) yang Nyata
- Tampilkan penulis konten yang kredibel (bukan anonim atau hanya nama pena).
- Buat profil author page dengan bio, media sosial, dan rekam jejak profesional.
- Konsisten gunakan tone dan sudut pandang ahli.
- Dapatkan mention dari media, universitas, atau tokoh yang sudah dianggap “otoritatif” oleh AI.
2. Gunakan Bahasa yang Sering “Dikutip” oleh LLM
- Gunakan frasa yang biasa dipakai dalam publikasi kredibel.
- Hindari gaya clickbait atau terlalu persuasif.
3. Bangun Sumber Primer, Bukan Sekadar Menulis Ulang
- Buat PDF laporan riset kecil.
- Publikasikan studi kasus, testimoni nyata, atau perbandingan produk berbasis pengalaman pengguna.
- Sisipkan data yang belum banyak dipublikasikan tapi relevan.
4. Distribusi yang Terhubung & Natural
- Fokus pada tempat yang sering dijadikan referensi LLM, bukan hanya traffic organik.
- Upload konten di SlideShare, ResearchGate, Medium (akun otoritatif), Google Scholar (jika bisa).
- Tulis konten di Reddit / Quora dengan nama akun nyata (bukan bot).
- Pastikan situs utamamu terhubung dengan akun tersebut (bio, link author, dsb.)
5. Optimasi Bukan Hanya untuk Bot, Tapi untuk AI yang Menjawab
- Buat halaman konten yang jawabannya ringkas tapi dalam.
- Sertakan tabel perbandingan, bullet point, FAQ, definisi, dan glosarium.
- Gunakan struktur heading yang rapi, kaya entitas (produk, nama, lokasi, brand, tools).
- Jika ingin membuat microsite pendukung, pastikan tetap ada value untuk pembaca manusia.
- Gunakan variasi anchor text natural, bukan keyword diulang-ulang.
- Prioritaskan reputasi brand jangka panjang dibanding ranking sesaat.
7. Gunakan Schema & Metadata yang Bersih
- AI sangat terbantu dengan struktur data.
- Tambahkan schema seperti Article, FAQPage, Product, dan HowTo.
- Lengkapi author, organization, datePublished, dan citation.
No comments:
Post a Comment